Selasa, 07 Juni 2011

My All is in You : Chapter 6


Chapter 6


Laki-laki itu perlahan membuka lembaran demi lembaran buku yang dibacanya. Ah, kenapa hari ini harus ada kuis? Batinnya. Jika tidak ada kuis, ia bisa pergi ke lapangan untuk bermain basket dengan teman-teman satu tim basketnya yang lain. Ya, Eunhyuk dan Donghae telah lolos seleksi pemilihan anggota tim basket dari angkatan baru. Tiba-tiba bahunya di colek dari belakang. Eunhyuk menoleh kearah belakang dan menatap si pelaku dengan wajah malas.

“Ada apa, Lee Donghae? Kau ini daritadi senang sekali menggangguku,” keluh Eunhyuk seraya meraih bukunya dan hampir melempar buku tersebut ke wajah Donghae.

“Eh, tunggu sebentar!! Awalnya aku tidak mau mengganggumu lagi, aku bosan, tapi…coba kau lihat kearah pintu!” Donghae menunjuk kearah depan pintu kelasnya. Eunhyuk segera mengalihkan pandangannya kearah pintu. Lagi-lagi pemandangan yang paling tidak menyenangkan. Shin-Fa sedang bersama  Cho Kyuhyun diluar kelas.

*

“Oppa, kau tidak perlu mengantarku sampai depan kelas!” seru Shin-Fa.

“Tidak apa-apa, aku memang ingin mengantarmu, memangnya tidak boleh?” Tanya Kyuhyun santai.

“Ah, boleh, Oppa…” jawabnya pelan.

“Oppa…”

“Ne?”

“Kalau boleh aku jujur, dulu aku menganggap Oppa juga teman-teman Oppa yang lain itu galak sekali, tapi ternyata aku salah, kalian itu baik sekali,” ujar Shin-Fa dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

“Mereka memang baik, mereka galak seperti itu karena aku yang menyuruhnya, tidak menyenangkan bukan jika pada saat masa orientasi tidak terlihat galak justru terlihat lembek, yah contohnya Ryeowook,” celetuk Kyuhyun.

“Ryeowook-sunbae?” Kyuhyun mengangguk.

“Wookie itu paling lembek juga polos diantara kami, polosnya terlalu kelewatan, kalau kami sedang kumpul, pasti dia yang akan kena sasaran untuk dijahili, dia itu mudah dijahili tapi juga mudah menjahili orang,” tutur Kyuhyun sambil tertawa.

“Mereka semua sepertinya orang menyenangkan ya, pasti Oppa senang sekali mempunyai teman seperti mereka, apalagi Siwon dan Sungmin-sunbae, tak hanya tampan tapi juga baik,”

“Hanya Siwon dan Sungmin yang dibilang tampan? Kau ini tidak menganggapku tampan, Shin-Fa??” tanya Kyuhyun.

“Bu…bukan begitu…tapi…”

“Kalau tidak ada aku di kelompok kami, mereka itu tidak ada apa-apanya, aku itu paling muda dan paling tampan  di antara mereka! sudah terbukti banyak gadis yang menyukaiku, hanya saja aku tidak tertarik pada mereka,” sela Kyuhyun sambil membanggakan ketampanannya. Shin-Fa langsung tertawa.

“Kyuhyun-oppa sepertinya ingin sekali dibilang tampan! Bilang saja Oppa ingin jual mahal didepan gadis-gadis!” celetuk Shin-Fa.

“Menurutmu aku ini tampan atau tidak? Kalau kau tidak menjawabnya, aku akan menceburkanmu ke danau!”

“Lagi-lagi Oppa mengancamku! Baiklah aku jawab, Oppa…tampan, tapi sayangnya wajah Oppa cepat menua, wajahmu terlihat lebih tua daripada teman-teman Oppa yang lain, haha,” Shin-Fa tertawa lebar saking gelinya.

“Sejak aku bilang kalau aku akan memperlakukanmu dengan baik, kau mulai berani padaku, ya, Choi Shin-Fa…” ujar Kyuhyun sambil menyipitkan mata pada Shin-Fa.

“Dulu kau memang menakutkan, tapi sekarang tidak lagi, haha…kenapa kau bisa berubah drastis seperti ini, Oppa?”

“Karena kau mungkin,” jawab Kyuhyun santai juga jujur.

“A…aku?”

“Ne, dulu aku adalah laki-laki yang gampang sekali emosi dan cepat marah, semua orang mulai takut padaku kecuali teman-teman baikku. Yah, sejak aku bertemu denganmu dan ya…mulai menyukaimu, aku selalu ingin berusaha menjadi sosok laki-laki yang baik untukmu, aku harus mengubah image-ku yang lama menjadi sosok Cho Kyuhyun yang baru, supaya kau tidak takut lagi padaku,” tutur Kyuhyun. Shin-Fa terdiam, wajahnya mulai bersemu merah. Dulu laki-laki ini mudah sekali membuat Shin-Fa ketakutan, sekarang dengan mudahnya ia bisa membuat wajah Shin-Fa bersemu merah karena kata-katanya.

“Karena aku, ya?” gumam Shin-Fa pelan. Kyuhyun tersenyum dan mengangguk.

“Kau jangan lupa dengan pernyataan cintaku, ya…meskipun kau sudah menolakku bukan berarti aku menyerah begitu saja dengan mudah, selama kau masih bebas, aku masih punya kesempatan, bukan?” tanya Kyuhyun sambil memamerkan barisan gigi-giginya yang rapi.

“Bebas? Sepertinya kurang enak didengar…” keluh Shin-Fa.

“Ahaha, kau ini…kau menolakku karena aku jahat dan selalu membuatmu takut, sekarang tidak lagi bukan? mungkin saja kau mulai ada rasa padaku,” celetuknya. Wajah Shin-Fa kembali bersemu merah. Laki-laki mulai menggodanya.

“Oppa! jangan menggodaku!! Aku malu!!” seru Shin-Fa sambil menutup wajahnya dengan map tugas yang ia pegang.

“Wah, berarti benar! Kau mulai ada rasa padaku! Buktinya wajahmu memerah dan mulai salah tingkah!” seru Kyuhyun seraya mencoba menarik map tugas Shin-Fa yang menutup wajahnya.

“Oppa! jangan ditarik!! Wajahku sedang jelek! Kau menyebalkan, Kyuhyun-Oppa!!” Kyuhyun tertawa lepas sampai-sampai perutnya mulai terasa sakit. Gadis itu semakin lama semakin menggemaskan. Dengan mudahnya, Kyuhyun mencubit pipi Shin-Fa. Sontak, Shin-Fa langsung memukul bahu Kyuhyun dengan mapnya.

“Oppa! sakit! Jangan cubit pipiku!”

“Oke! tapi hentikan pukulanmu itu!”

Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan kelas Shin-Fa.

“Oppa, aku masuk dulu, ya…”

“Shin-Fa…”

“Ne?”

“Nanti kuantar pulang, ya,” tawar Kyuhyun.

“Tidak usah, Oppa. Nanti aku harus pergi ke supermarket untuk beli bahan-bahan makanan buat makan malam,” tolak Shin-Fa.

“Tidak apa-apa, aku sekalian mengantarmu belanja saja, lagipula aku tidak ada kegiatan nanti sepulang kuliah,”

“Oppa yakin mau mengantarku? Aku takut merepotkan Oppa,”

“Sudah kubilang tidak apa-apa. Aku memaksa, aku tidak suka ditolak,” gumam Kyuhyun. Shin-Fa menghela napas.

“Baiklah, kalau Oppa memaksa, lagipula aku butuh seseorang yang harus aku manfaatkan untuk membawa barang belanjaanku,” celetuk Shin-Fa.

“Kau mau memanfaatkanku?” tanya Kyuhyun dengan nada sok tahu.

“Mungkin,”

“Tapi kau harus mentraktirku makan,”

“Mwo? Anio! Enak saja!” Kyuhyun langsung tertawa, kemudian ia mengangkat tangannya dan mulai mengacak-acak rambut Shin-Fa.

“Aku hanya bercanda, Choi Shin-Fa! Sampai ketemu nanti siang!” Kyuhyun mulai berjalan meninggalkan kelas Shin-Fa lalu melambaikan tangannya pada gadis itu. Shin-Fa memasuki ruang kelas sambil tersenyum geli. Begitu melihat Eunhyuk sudah duduk manis di dalam kelas tepatnya di bangku yang dekat dengan jendela, Shin-Fa langsung berlari kecil menuju tempat Eunhyuk.

“Annyeong, Eunhyuk-ah! Annyeong Donghae-ya!” sapa Shin-Fa. Eunhyuk tersenyum simpul pada Shin-Fa sedangkan Donghae yang duduk di belakang Eunhyuk menganngkat tangannya dan tersenyum manis pada Shin-Fa. Sambil tersenyum dan sesekali bersenandung riang, Shin-Fa membuka tasnya dan mengambil buku catatannya. Eunhyuk terus melirik kearah Shin-Fa yang masih terlihat senang.

“Kau sepertinya terlihat senang, Shin-Fa, wajahmu sangat berseri-seri,” celetuk Eunhyuk. Shin-Fa menoleh kearah Eunhyuk sambil tersenyum kecil.

“Bagaimana acaramu kemarin? Dia tidak melakukan apa-apa bukan?” tanya Eunhyuk. Shin-Fa tertawa lalu mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Eunhyuk.

“Aku senang sekali kemarin, Kyuhyun-oppa sangat baik padaku dan dia juga sangat menyenangkan!” seru Shin-Fa. Shin-Fa mulai bercerita panjang lebar mulai dari pertama kali Kyuhyun menginjakkan kakinya malam itu sampai saat Kyuhyun membawanya makan malam. Eunhyuk terus memperhatikan wajah gadis itu, ia terlihat sangat bahagia dan senang saat menceritakan acaranya dengan Kyuhyun. Apa mungkin gadis itu sudah mulai suka pada Kyuhyun?

“Eum…Shin-Fa…” panggil Eunhyuk.

“Ne?”

“Aku mau…”

“Hei, Choi Shin-Fa!! Tak hanya kau saja yang senang, aku juga merasa senang kemarin!” sela Donghae dari belakang saat Eunhyuk ingin bertanya pada Shin-Fa. Eunhyuk kembali menutup mulutnya dan menyipitkan matanya pada Donghae, tapi sayangnya Donghae tidak menanggapi tatapan sengit Eunhyuk. Laki-laki ini mengganggu saja, pikir Eunhyuk.

“Kenapa, Donghae-ya? Masalahmu sudah selesai?”

“Tentu saja! Keputusanku tidak salah membawa Hyukkie dan menyuruhnya mengaku sebagai pacarmu!”

“Wah, benarkah? Syukurlah, Donghae-ya dia mau mengerti!”

“Yah, setidaknya aku tidak akan dibunuh olehnya,”

“Lebih bagus kalau kau memang benar-benar dibunuh oleh Jessica!” celetuk Eunhyuk. Donghae langsung memukul bagian belakang kepala Eunhyuk.

“Jangan asal bicara kau, Lee Hyukjae!”

“Kau sudah belajar untuk kuis di jam kedua nanti, Shin-Fa?” tanya Eunhyuk. Kedua mata Shin-Fa melebar seketika, lalu langsung menepuk dahinya berkali-kali.

“Sial! Aku lupa! Kemarin aku langsung tidur saking lelahnya!” seru Shin-Fa.

“Kau itu sudah pintar, Shin-Fa! Kau tak perlu belajar!” seru Donghae.

“Memangnya kalau sudah pintar tidak boleh belajar??” Keluh Shin-Fa.

“Ah, dosen sudah datang, kita teruskan nanti saja bicaranya!” kata Eunhyuk seraya memasukkan bukunya ke dalam tas.

*

“Lee Donghae! Jangan tarik-tarik tanganku!!” seru Eunhyuk sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Donghae di lengannya.

“Iya, Donghae-ya! tanganku sakit!” ucap Shin-Fa.

“Kalian berdua harus ikut denganku ke kantin! Jessica menunggu kita bertiga di kantin! Ayolah!” rayu Donghae.

“Tapi nanti jam kedua ada kuis, dan aku belum belajar!” ujar Shin-Fa.

“Kata Hangeng, kuisnya dibatalkan, dosen tidak masuk karena sakit! Ayolah!”

“Hah, terserah kau saja, aku sudah tidak tahan melihat wajahmu itu,” gumam Eunhyuk.

Karena tak tahan dengan sikap Donghae yang memaksa mereka untuk ikut dengannya ke kantin, Eunhyuk dan Shin-fa akhirnya mengabulkan keinginan Donghae. Mereka langsung meraih tasnya dan pergi kekantin.

Sesampainya di kantin, Donghae mencari-cari keberadaan Jessica. Saat ini kantin mulai dipenuhi oleh banyak mahasiswa karena memang sekarang adalah waktunya makan siang. Beberapa menit kemudian, wajah Donghae berseri-seri begitu melihat Jessica yang berada di meja paling pojok sedang melambai-lambaikan tangan kearahnya.

“Hyukkie! Shin-Fa! Ayo kesana!” ajak Donghae.

Jessica menyapa Shin-Fa dan Eunhyuk dengan ramah. Ternyata Jessica tidak sendirian, ia ditemani oleh teman satu jurusannya.

“Shin-Fa, maafkan aku karena aku telah mencurigai kau dengan Donghae, aku minta maaf,” ucap Jessica. Shin-Fa tersenyum dan menggeleng.

“Tidak apa-apa, Jessica. Ya, aku tahu setiap gadis pasti akan merasa cemburu karena melihat pacarnya bersama gadis lain,” jawab Shin-Fa. Jessica tertawa.

“O,iya, kenalkan ini adalah temanku, namanya Yuri, Kwon Yuri,” ucap Jessica. Temannya yang bernama Yuri menyunggingkan senyum manisnya.

“Yuri imnida!” ucapnya.

“Eunhyuk imnida,”

“Shin-Fa imnida,”

“Bagaimana kalau sekarang kita pesan makanan?” usul Donghae.

Setelah pesanan makanan mereka datang, mereka mulai menyantap makanan mereka dengan lahap. Tanpa mereka disadari, Yuri sesekali melirik kearah Eunhyuk. Gadis ini sepertinya mulai tertarik pada Eunhyuk.

“Shin-Fa…” panggil Eunhyuk.

“Ne?”

“Kau mau coba makananku? Ini enak sekali, kau pasti suka!”

“Benarkah? Aku mau coba!” seru Shin-Fa yang mulai menggeser duduknya menjadi semakin dekat dengan Eunhyuk.

“Sini aku suapi!” tawar Eunhyuk. Wajah Shin-Fa memerah.

“Ah, aku bisa sendiri! Aku tidak mau disuapi!” tolak Shin-Fa.

“Kau pasti malu pada Donghae, Jessica juga Yuri bukan??” celetuk Eunhyuk sambil tersenyum jahil. Shin-Fa mulai berbisik di telinga Eunhyuk.

“Kenapa kau lakukan ini, Eunhyuk-ah?” bisik Shin-Fa.

“Yah, untuk menguatkan peran mungkin, Jessica percaya jika kita itu berpacaran, kita harus bersikap lebih mesra, Sayang!” bisik Eunhyuk. Wajah Shin-Fa semakin memerah begitu mendengar kata ‘sayang’. Eunhyuk hanya tertawa sambil memamerkan giginya. Shin-Fa mencibir, lalu ia membuka mulutnya secara perlahan. Eunhyuk menyuapinya dengan pelan.

Mereka bertiga –Donghae, Jessica, dan Yuri –tertegun begitu melihat Eunhyuk dan Shin-Fa yang bisa dikatakan ‘mesra’. Jessica menatap mereka dengan tatapan iri, ia mulai melancarkan jurus memanas-manasi Donghae.

“Kalian berdua romantis sekali, kapan ya Donghae bisa bersikap mesra seperti kau, Eunhyuk-ah? Sepertinya mustahil!” sindir Jessica dengan menekan kata mustahil. Donghae mulai menggerutu sendiri mendengar ucapan Jessica. Shin-Fa hanya tersenyum masam. Sedangkan Eunhyuk memasang wajah gembira juga sedikit menertawai Donghae. Sedangkan Yuri hanya diam saja, ia mulai merasa kecewa begitu melihat sikap Eunhyuk pada Shin-Fa. Ternyata, gadis itu pacarnya, batin Yuri. Tiba-tiba Donghae bangkit dari tempat duduknya.

“Kau mau kemana, Donghae?” tanya Jessica.

“Aku harus menemui dosen, Sica. Aku lupa mengumpulkan tugas! Duluan!” Donghae segera meraih tas ranselnya dan bergegas pergi menuju gedung.

“Sepertinya kami juga harus pergi, aku dan Shin-Fa harus ke perpustakaan karena ada tugas yang belum selesai,” ucap Eunhyuk.

“Oh, baiklah,” jawab Jessica. Eunhyuk dan Shin-Fa pergi meninggalkan mereka berdua.

“Sica?”

“Ne?”

“Aku mulai tertarik pada laki-laki itu,” gumam Yuri.

“Mwo? Maksudmu Eunhyuk-ah?”

“Ne, siapa lagi kalau bukan dia,”

“Tapi kau tahu sendiri, dia sudah punya pacar, dan pacarnya itu adalah Shin-Fa! Lebih baik kalau kau cari laki-laki lain yang belum punya pacar!”

“Aku sudah terlanjur suka padanya, kau sendiri tahu jika aku suka seseorang, aku harus bisa mendapatkannya!” seru Yuri. Jessica melengos.

“Lebih baik sekarang kau temani aku ke taman, akan kukenalkan kau pada sepupuku juga teman-temannya, mereka tidak kalah tampan dengan Eunhyuk-ah! Kau pasti akan suka!” tawar Jessica.

“Baiklah, ayo,” gumam Yuri malas.

*

“Shin-Fa…”

“Ne?”

“Bagaimana kedekatanmu dengan Kyuhyun-sunbae?” tanya Eunhyuk. Shin-Fa menoleh kearah Eunhyuk.

“Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?”

“Aku hanya bertanya, tidak salah bukan? aku hanya ingin tahu, apa kau sudah berpacaran dengannya?”

“Pertanyaan macam apa itu?” tanya Shin-Fa balik.

“Sudahlah, kau jawab saja!”

“Dengar, aku tidak berpacaran dengannya, kami hanya dekat. Dekat seperti…ya, teman mungkin…”

“Apa dia menyukaimu?”

“Kyu…Kyuhyun-oppa memang pernah menyatakan cintanya padaku,” aku Shin-Fa. Eunhyuk terdiam dan menatap gadis yang sedang menyembunyikan wajahnya yang merah itu.

“Ka…kau terima?” Shin-Fa menggeleng.

“Aku menolaknya, karena saat itu aku masih takut padanya,” jawab Shin-Fa. Ada sedikit perasaan lega di hati Eunhyuk.

“Aish! Tolong jangan bahas apapun lagi tentang aku juga Kyuhyun-oppa!” tambahnya.

“Baiklah!” jawab Eunhyuk.

Tiba-tiba ponsel Shin-Fa berdering, sebuah pesan singkat masuk ke ponselnya. Shin-Fa membuka pesan singkat tersebut.

Shin-Fa, aku lapar, apa kau sudah makan siang? Mau makan siang bersamaku?

Eunhyuk mencoba mengintip sedikit ponsel Shin-Fa, ia penasaran dengan isi pesan singkat tersebut juga pengirimnya. Shin-Fa langsung menutup layar ponsel dengan tangannya. Eunhyuk langsung memajukan bibirnya. Shin-Fa langsung mengetik dengan cepat balasan pesan untuk Kyuhyun.

Mianhae, Oppa…sayangnya aku sudah makan siang tadi bersama Eunhyuk-ah, Donghae-ya, Jessica dan temannya

Beberapa menit kemudian, sebuah balasan dari Kyuhyun kembali masuk ke ponselnya.

Ooh, baiklah…

Shin-Fa memasukkan ponselnya kedalam tas dan kemudian masuk ke dalam perpustakaan bersama Eunhyuk.

*

Kyuhyun menatap layar ponselnya dengan kesal. Ia langsung menaruh ponselnya di saku, lalu melipat tangannya di depan dada. Leeteuk yang menyadari perubahan raut wajah Kyuhyun, ia langsung menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat.

“Hei, Hyunnie, kenapa kau?” tanya Leeteuk.

“Tadi aku sedikit mengintip pesan singkat yang masuk kedalam ponsel Hyunnie, Shin-Fa menolak ajakan makan siang Hyunnie karena dia sudah makan duluan bersama teman-temannya,” celetuk Kangin yang berdiri sambil membungkukkan badan di belakang Kyuhyun. Kyuhyun menatap Kangin dengan kesal. Kangin langsung mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya sambil tersenyum manis.

“Kau kesal bukan karena dia makan siang duluan, tapi karena dia makan siang bersama Eunhyuk bukan?” tanya Sungmin sambil memetik gitar dengan pelan.

“Tanpa kau tanya juga kau sudah tahu,” jawab Kyuhyun ketus.

“Sudahlah, Hyunnie, kau bisa mengajaknya makan siang besok, jangan memasang wajah jelek seperti itu,” kata Shindong sambil mencubit pipi Kyuhyun. Kyuhyun langsung memukul tangan Shindong dengan keras.

“Jangan cubit pipiku! Pipiku tidak sebesar pipimu, beruang!” ledek Kyuhyun.

“Jangan sebut aku beruang, labu!!” balas Shindong.

“Hei! Kenapa kalian jadi bertengkar? Lebih baik kita bersenang-senang saja disini dengan menyanyi diiringi gitar yang dimainkan Minnie! Janganlah memasang wajah kesal seperti itu Hyunnie! Lama-lama wajahmu akan semakin mirip dengan Harabeoji!” celetuk Siwon.

“Ne, benar yang dikatakan Siwon! Lebih baik kita bersenang-senang!” seru Ryeowook diikuti oleh anggukan Yesung.

Baru saja Sungmin memulai permainan gitarnya, tiba-tiba ponsel Heechul berbunyi. Heechul segera meminta Sungmin untuk berhenti bermain gitar karena satu panggilan masuk datang untuknya.

“Yeoboseyo?...oh kau, ada apa?...aku sedang berada di taman disamping gedung fakultas hukum…kau mau datang kesini? Baiklah, kebetulan kami sedang tidak ada dosen dan akan bersantai di taman…oke, aku tunggu…” Heechul mengakhiri pembicaraannya di telepon.

“Ada apa?” tanya Kibum.

“Sepupuku akan datang kesini bersama temannya, tidak apa-apa jika mereka bergabung dengan kita?”

“Oh, maksudmu Jessica? Tentu saja, semakin banyak orang semakin seru!” jawab Leeteuk.

Beberapa menit kemudian, dua orang gadis dari kejauhan terlihat berjalan menghampiri mereka yang sedang bersantai di bawah pohon. Gadis yang berambut pirang melambaikan tangannya dan tersenyum manis pada semuanya.

“Halo semua!” sapa Jessica.

“Hai, Sica!” mereka semua membalas sapaan Jessica kecuali Kyuhyun yang masih merasa kesal dengan penolakan Shin-Fa.

“Boleh kami bergabung bersama kalian?” tanya Jessica seraya mengambil posisi duduk di samping Heechul.

“Boleh, kenapa tidak?” jawab Sungmin.

“O,iya kenalkan ini temanku, namanya Yuri!” Jessica memperkenalkan Yuri kepada Heechul juga teman-temannya.

Sementara itu, Kibum langsung menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Kangin dan mulai berbisik di telinganya dengan pelan.

“Hei, Kangin! Gadis yang bernama Yuri itu cantik juga, ya!” bisik Kibum.

PLAK!

Sebuah pukulan keras dari Kangin mendarat di atas kepala Kibum. Kibum langsung berteriak kecil dan memandang Kangin dengan kesal dan bibir yang dimajukan.

“Sakit!” ringis Kibum sambil mengusap bagian atas kepalanya.

“Kim Kibum! Kau itu sedang berpacaran dengan adikku! Lihat saja, akan kuadukan pada Yoona!”

“Ah, jangan bilang Yoona! Kumohon! Aku hanya bercanda, Kangin!” seru Kibum.

“Apa yang kalian berdua lakukan?” tanya Ryeowook.

“Tidak melakukan apa-apa, kami hanya sedang bercanda!” jawab Kangin asal.

“O,iya Sica, apa yang kau lakukan disini? Tidak biasanya kau datang kesini,” tanya Heechul.

“Oh, aku baru saja bertemu dengan pacarku,” jawab Jessica.

“Mwo? Pacar? Pacarmu mahasiswa fakultas hukum? siapa namanya?” sela Yesung yang langsung mau mendekati Jessica.

“Kau itu ingin tahu saja, Yesung!” keluh Heechul sambil menampar pelan pipi Yesung.

“Namanya Lee Donghae!” jawab Jessica.

“Oh, Lee Donghae itu pacarmu?” tanya Yesung. Jessica mengangguk.

Mereka semua menghabiskan waktu bersama sambil bernyanyi dan mengobrol –kecuali Kyuhyun. Sesekali sambil bercanda, Jessica melirik Yuri yang sedaritadi hanya diam saja. Jika diajak mengobrol, ia hanya menanggapinya dengan tersenyum dan menjawab apa adanya. Hanya mengatakan ‘ne’ atau ‘anio’. Jessica melengos dan kemudian bertanya pada Yuri.

“Yuri, kenapa kau diam saja? Tidak biasanya kau seperti ini, jangan katakan kalau kau sedang memikirkan laki-laki itu!”

“Ha? Apa? anio…aku tidak memikirkannya!” sanggah Yuri.

“Yuri, lihat teman-teman sepupuku ini! Mereka tampan, bukan? Kau jangan terus memikirkan Eunhyuk! dia kan sudah punya pacar!” keluh Jessica.

“Apa? Eunhyuk punya pacar?” tanya Sungmin terkejut. Jessica mengangguk.

Begitu mendengar ucapan Jessica, Kyuhyun langsung menatap Jessica dengan heran. Kyuhyun yang awalnya tidak peduli dengan percakapan teman-temannya ditambah Jessica, tiba-tiba ia langsung memotong pembicaraan.

“Tunggu sebentar! Laki-laki itu sudah punya pacar?” tanya Kyuhyun. Lagi-lagi Jessica mengangguk.

“Kalau boleh tahu siapa nama pacarnya?” tanya Kyuhyun sekali lagi.

“Namanya Shin-Fa. Ya, Choi Shin-Fa,” jawab Jessica.

Choi Shin-Fa? Shin-Fa berpacaran dengan Eunhyuk? emosi Kyuhyun perlahan mulai naik setelah mendengar jawaban Jessica. Tangannya mulai terkepal dengan keras. Teman-temannya hanya menatap Kyuhyun diam lalu saling berpandangan satu sama lain. Mereka hanya bisa berharap bahwa Kyuhyun tidak akan melakukan tindakan gegabah lagi karena sudah dibutakan oleh emosinya.

“Kau bercanda, itu tidak benar bukan?”

“Buat apa aku berbohong! Eunhyuk-ah sendiri yang mengaku padaku!” seru Jessica.

Kyuhyun langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari pergi mencari Shin-Fa.

“Hyunnie!!” Sungmin berteriak memanggil namanya, tapi sayang Kyuhyun sudah berlari dengan cepat dan tidak mendengar panggilan Sungmin.

“Berharap saja supaya Hyunnie tidak melakukan apa-apa,” gumam Siwon.

*

“Namanya Shin-Fa. Ya, Choi Shin-Fa,”

Kata-kata Jessica masih terngiang jelas di otaknya. Pikirannya mulai kalut karena Shin-Fa tidak ditemukan kelas, kooridor gedung ataupun kantin. Kyuhyun berhenti sejenak lalu mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Shin-Fa.

“Yeoboseyo?”

“Kau dimana?” tanya Kyuhyun.

“A…aku…aku diperpustakaan, ada apa, Oppa?”

Tanpa menjawab pertanyaan Shin-Fa, Kyuhyun langsung memutuskan pembicaraannya dan segera berlari menuju perpustakaan yang berada di lantai dua gedung fakultas hukum.

*

“Dia kenapa? Tiba-tiba memutuskan pembicaraan…” gumam Shin-Fa.

“Kenapa?” tanya Eunhyuk yang duduk disampingnya. Shin-Fa menggeleng.

“Aku tidak tahu, tiba-tiba saja Kyuhyun-Oppa meneleponku dan langsung memutuskannya begitu saja,” jawab Shin-Fa.

“Ooh, biarkan saja,” gumam Eunhyuk lalu kembali berkutat dengan buku tebalnya. Shin-Fa mengangkat bahu sekilas lalu menaruh ponselnya diatas meja.

“Shin-Fa…”

Shin-Fa menoleh kearah belakang. Kyuhyun sudah berdiri di belakangnya dengan bulir-bulir keringat membasahi wajah juga dengan napas yang terengah-engah. Eunhyuk yang juga menyadari kehadiran Kyuhyun segera menoleh kearah belakang dan menatapnya dengan tatapan heran.

“Oppa? kau kenapa?”

Dengan cepat, Kyuhyun menarik tangannya dan membawanya keluar dari perpustakaan. Eunhyuk langsung bangkit dari duduknya begitu melihat Shin-Fa yang dibawa keluar oleh Kyuhyun.

“Shin-Fa!” panggil Eunhyuk. Eunhyuk melengos dan menggaruk kepalanya.

“Mau apalagi laki-laki itu?” gumam Eunhyuk.

*

Dengan napas yang tidak teratur, Kyuhyun telah sampai di depan pintu perpustakaan yang terbuka lebar. Pandangannya tertuju pada dua orang yang sedang duduk berdua di meja yang berada di tengah-tengah ruangan. Dengan tangan yang terkepal kuat, Kyuhyun segera berjalan menuju meja tersebut.

“Shin-Fa…” panggilnya.

Gadis itu menoleh kearahnya.

“Oppa? kau kenapa?”

Kyuhyun segera menarik tangannya dan membawanya keluar ruangan perpustakaan. Ia terus menggenggam lengan Shin-Fa dengan kuat tanpa berkata apa-apa. Shin-Fa yang berjalan di belakang Kyuhyun –dengan tangannya yang ditarik –terus mencoba untuk melepaskan tangannya dari cengkraman Kyuhyun.

“Oppa? kita mau kemana??” tanya Shin-Fa. Kyuhyun tetap tidak menjawab meskipun ditanya berkali-kali.

Ternyata Kyuhyun membawanya ke arah tangga. Ya, saat ini area di sekitar tangga tersebut sangat sepi, sehingga bisa dipastikan tidak akan ada orang-orang yang akan mendengar pembicaraan mereka berdua. Tangan Kyuhyun masih memegang lengannya, Kyuhyun sepertinya tidak ingin melepaskan lengan Shin-Fa sebelum mendapat jawaban dari gadis itu.

Begitu melihat ekspresi Shin-Fa yang mulai memperlihatkan wajah ketakutan, Kyuhyun mulai mencoba untuk menekan emosinya. Kemudian Kyuhyun menghela napas panjang. Genggaman tangannya mulai merenggang dan perlahan ia mulai melepasnya.

“Benarkah kau berpacaran dengan Eunhyuk?” tanya Kyuhyun pelan.

“Kau dapat informasi darimana?” tanya Shin-Fa balik.

“Aku dapat dari informasi dari Jessica, sepupu Heechul,” jawab Kyuhyun.

“Jessica? Gadis yang berambut pirang itu?” Kyuhyun mengangguk. Tiba-tiba tawa Shin-Fa meledak. Karena suara tawanya yang begitu keras, sontak membuat Kyuhyun terkejut dan memandang gadis itu dengan wajah heran.

“Kenapa kau tertawa? Aku sedang bertanya! Kau itu berpacaran dengan Eunhyuk atau tidak??” tanyanya sekali lagi.

“Itu hanya pura-pura, Oppa. Aku tidak berpacaran dengan Eunhyuk-ah. Waktu itu Jessica sempat marah-marah padaku dan Donghae karena kami sedang duduk berdua ditaman, karena Jessica tidak percaya, akhirnya Donghae menyuruh Eunhyuk untuk mengaku sebagai pacarku,” tutur Shin-Fa sambil menahan tawanya.

“Benarkah yang kau katakan?” Shin-Fa mengangguk.

“Tentu saja, kau boleh bertanya pada Eunhyuk-ah!”

Kyuhyun mulai bernapas lega lalu menjatuhkan tubuhnya yang mulai kelelahan akibat berlari mendari Shin-Fa dan bersandar di dinding. Syukurlah jika yang dikatakan Jessica itu tidak benar, batinnya. Sementara itu, Shin-Fa ikut duduk dibawah, tepatnya disamping Kyuhyun dan terus menatapnya. Tiba-tiba Kyuhyun tersenyum sendiri sehingga membuat Shin-Fa merinding ketakutan.

“Oppa? kau kenapa? Kenapa kau tersenyum seperti itu, menyeramkan sekali…” gumam Shin-Fa.

“Terserah kau mau berkata apa tentangku, yang jelas perasaanku lega sekarang,” jawabnya.

“Maksud Oppa?”

“Ya, aku lega ternyata kau tidak berpacaran dengan Eunhyuk,” jawab Kyuhyun.

“Memangnya kenapa kalau seandainya yang dikatakan Jessica itu benar?” tanya Shin-Fa.

“Kalau kau benar-benar berpacaran dengannya, lalu bagaimana denganku?”

Wajah Shin-Fa langsung memerah dan mulai salah tingkah. Kyuhyun langsung tertawa lalu mengusap puncak kepala Shin-Fa.

“Kau ini lucu sekali, jangan anggap pertanyaanku tadi itu hanya sebuah candaan untuk menggodamu, aku serius,” gumam Kyuhyun.

“A…aku kembali ke perpustakaan, ya!” Shin-Fa segera bangkit dari duduknya dengan cepat.

“Ah, Shin-Fa!”

“Ne?”

“Nanti aku tetap mengantarmu ke supermarket, ya?” Shin-Fa mengangguk pelan lalu berlari menuju perpustakaan meninggalkan Kyuhyun.

Kyuhyun bangkit dari duduknya lalu berjalan menuruni tangga sambil tersenyum lega. Syukurlah kalau informasi itu tidak benar, pikirnya.

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar