Selasa, 07 Juni 2011

My All is in You : Chapter 9


Chapter 9

“Mwo? Jalan-jalan?”

“Ne, besok hari Sabtu bukan? bagaimana jika kita semua pergi bersama-sama ke pantai??” usul Jessica dengan wajah yang berseri-seri.

“Kedengarannya asyik, ya,” ujar Shin-Fa.

“Tentu saja! lagipula kau dan Eunhyuk bisa berpencar dari kami dan kalian habiskan waktu berdua kemudian…” begitu mendengar ucapan Jessica, wajah Shin-Fa langsung merah padam.

“Hei, Sica!! Kau jangan berpikir yang macam-macam!!” seru Eunhyuk dengan wajah yang tak kalah merah dengan Shin-Fa.

“Kenapa tidak? Kalian berdua berpacaran bukan? biasanya orang yang sudah berpacaran akan berpencar sendiri dari teman-temannya,”

“Pikiranmu terlalu jauh!! Dan kau harus tahu! Aku dan Shin-Fa tidak berpacaran!!” aku Eunhyuk. Jessica terdiam. Donghae menggelengkan kepalanya ketika Eunhyuk baru saja mengaku jika Shin-Fa dan dirinya tidak pernah berpacaran. Mata Jessica terbelalak. Ia langsung mengalihkan pandangannya pada Donghae. Donghae hanya tersenyum masam.

“Jheongmal?? Shin-Fa?? Benarkah apa yang Eunhyuk katakan? Jadi, selama ini kalian berbohong padaku?” serangkaian pertanyaan keluar dari mulut Jessica. Shin-Fa dan Eunhyuk mengangguk pelan.

“Ne, aku dan Eunhyuk-ah tidak berpacaran, kami hanya berteman,” jawab Shin-Fa. Tak lama kemudian, Shin-Fa menatap Donghae.

“Mianhae, Donghae-ya…kita tidak mungkin membohongi Jessica terus menerus,” lanjutnya. Jessica memandang Donghae dengan tidak percaya.

“Kenapa kalian berbohong? Siapa yang mempunyai ide membohongiku?” Jessica menyipitkan mata pada Donghae.

“Ini pasti idemu bukan, Lee Donghae? Jahat sekali kau membohongiku!”

“Tolong dengar penjelasanku! Kalau aku terus-terusan berkata jika Shin-Fa dan aku tidak ada hubungan apa-apa, memangnya kau akan langsung percaya?? Tidak, bukan? kau itu cepat emosi, tidak pernah mau mendengar penjelasanku! Oleh karena itu, aku meminta Eunhyuk untuk mengaku sebagai pacarnya, supaya kau mempercayaiku!” Seru Donghae. Jessica terdiam mendengar penjelasan Donghae. Kemudian, Shin-Fa menepuk bahu Jessica.
“Sica, tolong jangan marah pada Donghae-ya, dia sampai berbohong seperti ini supaya kau percaya padanya. Donghae-ya sangat sayang padamu,”  Jessica mendesah pelan, lalu memandang Donghae dengan perasaan bersalah.

“Sekarang, terserah kau saja. Jika ingin putus denganku, silahkan. Kau sudah terlanjur kecewa denganku, bukan?” tanya Donghae.

“Mianhae, Donghae-ya…aku memang mudah sekali emosi, itu karena aku cemburu melihatmu bersama gadis lain…”

“Jadi?” tanya Donghae.

“Aku tidak ingin putus denganmu…” jawab Jessica dengan suara pelan. Donghae mendekat pada Jessica dan mendekatkan telinganya ke wajah Jessica.

“Apa? aku tidak dengar…coba katakan sekali lagi!” kata Donghae. Sepertinya laki-laki ini sedang menjahili Jessica. Dia berpura-pura tidak mendengar.

“Aku tidak ingin putus denganmu!!” seru Jessica. Donghae tersenyum lebar dan langsung memeluk Jessica.

“Haha, aku juga tidak ingin putus denganmu! Sepertinya memang sudah takdirku mendapatkan perempuan cerewet dan mudah cemburu seperti kau!” ucap Donghae.

“Jangan membohongiku lagi, Lee Donghae! Kalau terjadi lagi, kubunuh kau!” ancam Jessica sambil mencubit kedua pipi Donghae.

“Auw! Sakit!! Jangan cubit pipiku, rambut pirang!” ringis Donghae.

“Kau menyebutku rambut pirang, padahal kau sendiri juga berambut pirang!!” balas Jessica.

Eunhyuk dan Shin-Fa tertawa melihat tingkah laku pasangan heboh yang ada di depan mereka itu. Kemudian Eunhyuk mencolek bahu Shin-Fa. Shin-Fa menoleh kearahnya.

“Kenapa?”

“Kenapa kau tidak ajak Kyuhyun-sunbae?”

“Apa? ajak Oppa?”

“Ne,” Eunhyuk mengangguk.

“Tapi…”

“Apa?? Kyuhyun-sunbae?? Memangnya ada apa dengan Shin-Fa dan Kyuhyun-sunbae??” sela Jessica yang mulai penasaran.

“Ada hubungan istimewa diantara mereka berdua,” celetuk Donghae sambil memamerkan giginya.

“Donghae-ya!!” seru Shin-Fa.

“Ooh, ternyata Shin-Fa dan Kyuhyun-sunbae sedang ada hubungan istimewa, ya? kalau begitu ajak saja Kyuhyun-sunbae!! O,iya…aku juga harus mengajak Yuri!” seru Jessica antusias seraya mengambil ponselnya dari dalam tas.

“Ngomong-ngomong, tumben Yuri tidak bersamamu, Sica,” kata Eunhyuk.

“Oh, dia ada tugas tambahan dari dosen. Maklum dia adalah asisten kesayangan dosen, dia juga harus mengembalikan buku ke perpustakaan fakultas seni,” jawab Jessica.

“Buku, ngomong-ngomong tentang buku…Aigoo! Aku lupa mengembalikan buku ke perpustakaan!” seru Shin-Fa seraya menepuk dahinya.

“Cepatlah kembalikan! Sebentar lagi perpustakaan tutup! Mau kutemani?” tawar Eunhyuk.

“Tidak usah! Aku bisa sendiri! Annyeong!” Shin-Fa segera berlari menuju gedung fakultas hukum untuk mencari dosen mata kuliahnya.

*

“Permisi…”

“Oh, kau Choi Shin-Fa,” kata sang penjaga perpustakaan.

“Mianhae, aku baru ingat kalau aku belum mengembalikan buku ini,” Shin-Fa langsung menyerahkan sebuah buku tebal kepada penjaga perpustakaan tersebut.

“Tidak apa-apa, yang penting kau masih terhitung tepat waktu,”

“Ghamsahamnida!”

“Cheonmaneyo!”

Shin-Fa berbalik badan dan pergi menuju luar perpustakaan. Di depan pintu, ia terkejut karena hampir menabrak laki-laki yang baru saja melangkah masuk kedalam perpustakaan. Shin-Fa mengenal siapa laki-laki itu. Dia adalah Cho Kyuhyun.

“Shin-Fa!”

“O…Oppa…”

“Kau sendirian?” Shin-Fa mengangguk.

“Bisa kau tunggu aku sebentar saja?” kata Kyuhyun.

“Baiklah…”

Shin-Fa menunggu Kyuhyun di depan perpustakaan sambil bersenandung kecil. Beberapa menit kemudian Kyuhyun keluar dari perpustakaan dan sudah berdiri di samping Shin-Fa. Kyuhyun mengajak Shin-Fa berjalan bersama menuju luar gedung.

“Oppa, ada yang ingin kutanyakan padamu,”

“Apa?” tanya Kyuhyun.

“Hari Sabtu besok Jessica mengajakku pergi ke pantai, dan dia juga mengajakmu untuk ikut bersama kami, kau mau ikut?” Kyuhyun berpikir sejenak.

“Ke pantai, ya? kedengarannya cukup menyenangkan, pukul berapa?”

“Aku masih belum tahu…nanti akan kutanyakan padanya, aku akan menghubungi Oppa,” jawab Shin-Fa.

“Hm…gadis itu…ikut bersama kita?”

“Gadis itu? siapa maksudmu?”

“Ah, maksudku…Yuri-ya, apa dia juga akan ikut?”

“Ne, dia juga ikut, memangnya kenapa?”

“Ah, anio…tidak apa-apa,” jawab Kyuhyun.

Ketika mereka menyusuri kooridor gedung yang berada di samping taman, tiba-tiba seseorang merangkul Kyuhyun juga Shin-Fa dari belakang.

“Wah, wah!! Kalian berdua semakin mesra saja!!!” Kyuhyun dan Shin-Fa menoleh secara bersamaan.

“Siwon!!” seru Kyuhyun dengan wajah merah padam.

“Kenapa wajahmu merah padam, Hyunnie?? Kau malu? Haha…” Kangin mencubit pipi Kyuhyun dengan keras. Kyuhyun langsung memukul tangan Kangin supaya laki-laki itu melepaskan cubitannya.

“Annyeong, Shin-Fa! Ternyata kau betah juga jalan bersama Hyunnie,” celetuk Heechul. Shin-Fa hanya tersenyum simpul.

“Kalian semua sedang apa disini?? Mengganggu saja!!” tukas Kyuhyun seraya melepaskan diri dari rangkulan Siwon.

“Kami hanya kebetulan lewat dan ternyata ada kau dan Shin-Fa di depan kami. Aigoo…kau ini galak sekali, Hyunnie! Kami hanya mengganggumu sedikit saja!” kata Siwon.

“Shin-Fa, ayo kita pergi dari sini! Mereka hanya pengganggu!” Kyuhyun langsung menarik tangan Shin-Fa dan membawanya pergi. Shin-Fa langsung tersenyum masam dan melambaikan tangan pada teman-teman Kyuhyun.

“Yah, mereka pergi…” keluh Shindong.

“Biarkan saja mereka berdua, begitulah laki-laki yang sedang jatuh cinta, Shindong…”

“Aku jadi iri, kapan aku bisa mendapatkan seorang gadis??”  ujar Siwon.

“Pacari saja Ddangkoma!” celetuk Kibum.

“Tidak lucu!”

*

Eunhyuk memantulkan bola basketnya berkali-kali ke bawah, lalu ia lempar kearah ring dan masuk dengan mulus. Latihan basket hari ini telah selesai sejak setengah jam yang lalu, para anggota tim basket juga sudah tidak terlihat lagi di sekitar lapangan. Hanya ada Eunhyuk sendirian disana.

“Eunhyuk-ah…”

Suara lembut itu tiba-tiba terdengar dari pinggir lapangan. Eunhyuk menoleh cepat kearah sumber suara.

“Oh, kau Yuri…sedang apa kau disini? Jessica sudah pulang daritadi bersama Donghae,” ujarnya seraya berjalan mengambil bola basketnya yang terpantul bebas di depan ring.

“Aku tidak mencari Jessica…”

“Terus buat apa kau kemari? Kau tidak pulang? Ini sudah hampir malam,”

“Aku mencarimu. Yah, untuk sekedar mengobrol,” jawab Yuri.

“Mengobrol?”

“Ne,”

Eunhyuk mengambil tas ranselnya yang tak jauh dari tempatnya berdiri dan kemudian berjalan menghampiri gadis itu.

“Kita mengobrol sambil jalan saja,”

*

“Eunhyuk-ah…kudengar kau sebenarnya tidak berpacaran dengan Shin-Fa, apa itu benar?” tanya Yuri seakan ia tidak tahu. Eunhyuk tertawa kecil.

“Ne, aku memang tidak berpacaran dengan Shin-Fa. Kami terpaksa berbohong supaya Jessica percaya pada Donghae. Aku dan Shin-Fa hanya sebatas sahabat,” jawab Eunhyuk.

“Ooh, begitu, tapi…apa benar kau hanya sebatas sahabat? Sepertinya…jika aku melihatmu saat bersamanya, kau seperti mempunyai perasaan lain yang tersimpan di dalam dirimu, dan saat Shin-Fa sakit, dulu kau kelihatan sangat khawatir,” Jelas Yuri. Eunhyuk terdiam. Seperti itukah dia?

“Perasaan lain? Ma…maksudmu?”

“Cinta mungkin?”

Napasnya tercekat begitu mendengar kata ‘cinta’ yang terlontar dari bibir Yuri. Eunhyuk tidak bergeming sedikit pun. Ia tetap diam.

“Yuri…tolong jangan bahas masalah itu lagi, sudah kubilang kami hanya sebatas sahabat. Lagipula Shin-Fa dan Kyuhyun-sunbae semakin dekat, mungkin sebentar lagi mereka akan resmi berpacaran,” jawab Eunhyuk dengan nada –yang dipaksakan terdengar –santai. Eunhyuk melangkahkan kakinya lebih lebar dan cepat sehingga Yuri tertinggal dibelakang. Kemudian, ia membalikkan badan dan memandang Yuri.

“Mau kuantar pulang? Daripada kau pulang kemalaman, lagipula besok kita akan pergi ke pantai bukan? kita harus berangkat pagi-pagi.”

*

“Maybe you’re the one, maybe eojjeomyeon, eojjeomyen niga, naega gidarin banjjogingeonji…”

Lagu Maybe milik Sunye tiba-tiba berbunyi nyaring menandakan sebuah panggilan masuk di ponsel Shin-Fa. Shin-Fa meraih ponselnya dan melihat nama yang tertera di layar ponsel. Kyuhyun. Shin-Fa menekan tombol berwarna hijau lalu menaruhnya di depan telinga.

“Yeoboseyo?”

“Yeoboseyo…”

“Oppa, tumben kau meneleponku malam-malam seperti ini, ada apa?”

“Tidak apa-apa…aku hanya ingin mendengar suaramu saja, apakah aku mengganggu?”

“A…anio…kau tidak menggangguku. Ah, tadi aku sudah menghubungi Jessica, dia bilang kalau kita akan berkumpul dirumahku jam delapan pagi,”

“Ooh, baiklah…lebih baik sekarang kau tidur, sekarang sudah jam sebelas malam, kau akan kesiangan besok,”

“Siap, Ahjussi!”

“Hei, aku tidak setua itu, Ahjumma!” balas Kyuhyun sambil tertawa.

“Haha…reaksimu berbeda dari Eunhyuk-ah!”

“Maksudmu?” tanya Kyuhyun tidak mengerti. Kenapa gadis itu tiba-tiba membandingkannya dengan Eunhyuk.

“Ah, maksudku…dulu aku sempat memanggil Eunhyuk-ah ahjussi, dan dia marah-marah padaku sampai hampir mencubit pipiku, kukira kau akan bereaksi sama seperti dia, haha…”

“….” Tiba-tiba tidak terdengar suara Kyuhyun dari seberang.

“Oppa?”

“Ah, ya…maaf.  O,iya aku harus menelpon Sungmin, selamat malam,”

“Se…selamat malam,”

Shin-Fa menatap layar ponselnya. Setelah menyebut nama Eunhyuk, nada suara laki-laki itu mulai berubah.

“Oppa kenapa? Apa aku salah bicara?” gumam Shin-Fa.

*

Kyuhyun langsung melempar ponselnya kearah tempat tidur dengan keras. Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding kamar dan duduk di bawah. Kyuhyun mulai merasa kesal ketika Shin-Fa menyebut nama Eunhyuk dan mulai membandingkannya dengan laki-laki itu. Memang terdengar sepele, tapi setiap orang pasti tidak ingin dibandingkan dengan orang lain. Dan yang lebih membuatnya tambah kesal, suaranya ketika menyebut nama Eunhyuk, suaranya terdengar senang dan antusias sekali ketika memberikan penjelasan tentangnya.

“Ya, kalah! Menurutku kau itu sudah kalah!”

Kata-kata Yuri kembali muncul di kepalanya. Laki-laki itu masih saja memikirkan tentang keputusannya menerima ajakan Yuri untuk membantunya. Kyuhyun terus membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika Shin-F tahu kalau Kyuhyun dan Yuri mencoba untuk membuatnya menjauh dari Eunhyuk. Ia mulai tidak bisa berpikir jernih malam ini. Kyuhyun butuh istirahat karena terlalu banyak pikiran, lagipula besok ia juga harus bangun pagi.

*

“Annyeong, Shin-Fa!!!”

Senyuman Shin-Fa mengembang begitu melihat Jessica dan Donghae sudah berdiri di depan pagar rumahnya. Shin-Fa membuka pintu pagarnya dan mempersilahkan mereka berdua untuk masuk kedalam dan duduk di teras rumah bersamanya.

“Mereka belum datang?” tanya Donghae. Shin-Fa menggeleng.

“Belum, Kyuhyun-oppa masih dijalan, sedangkan Eunhyuk-ah dan Yuri aku tidak tahu,” jawab Shin-Fa.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil Audi hitam sudah terparkir di di depan rumah Shin-Fa tepatnya dibelakang mobil Donghae. Tidak hanya mobil Audi hitam yang terlihat, ada dua mobil lain yang juga terparkir di belakang mobil tersebut. Mereka bertiga –Shin-Fa, Jessica, dan Donghae –terkejut begitu melihat beberapa orang dengan wajah gembira memasuki halaman rumah Shin-Fa. Sang pemilik Audi hitam yang tak lain adalah Kyuhyun hanya bisa mendesah dan memasang wajah kesal.

“Annyeong!!”

“Heechul-oppa!! kenapa kau ikut?? Dan teman-temanmu, kenapa mereka juga ikut!!” seru Jessica bertubi-tubi.

“Memangnya tidak boleh? aku tahu dari eomma-mu kalau kau akan kepantai hari ini! Dan ternyata Hyunnie juga ikut bersama kalian! Aku langsung menghubungi mereka semua dan kami pergi menuju rumah Hyunnie untuk pergi bersama!! Kami boleh ikut bukan?? tenang saja, kami tidak akan mengganggu waktu kalian. Yah, mungkin hanya mengganggu Kyuhyun dan Shin-Fa sebentar, hehe…” seru Heechul antusias dengan disambut senyuman lebar dari semua teman-temannya –Siwon, Leeteuk, Sungmin, Shindong, Yesung, Ryeowook, Kangin, dan Kibum.

“Maaf kami datang terlambat!” Eunhyuk sudah berdiri di depan pagar bersama Yuri. Begitu melihat kedatangan Eunhyuk bersama Yuri, Shin-Fa tidak bergeming sama sekali. Tiba-tiba ada perasaan sesak di dalam hatinya begitu melihat mereka datang bersama.

“Kenapa mereka ada disini?” tanya Eunhyuk heran.

“Memangnya tidak boleh??” tanya Heechul dengan suara meninggi. Heechul memang paling tidak suka melihat Eunhyuk. Disamping Eunhyuk adalah saingan teman baiknya, Kyuhyun, Heechul juga merasa kalau Eunhyuk adalah saingannya dalam hal penampilan. Ada yang bilang, popularitas Heechul sedikit menurun ketika Eunhyuk datang dan resmi menjadi mahasiswa di fakultas hukum.

“Aku hanya bertanya, bukan ingin mengajakmu berkelahi dua lawan satu,” sindir Eunhyuk yang teringat akan pemukulan dirinya yang dilakukan oleh Heechul juga Kangin atas suruhan Kyuhyun.

Sementara itu, Kyuhyun berjalan menghampiri Shin-Fa dan duduk disampingnya. Shin-Fa melihat laki-laki itu kelihatan sangat lelah. Ada lingkaran hitam dibawah matanya. Apakah laki-laki itu tidak tidur semalaman?

“Oppa?”

“Hm?”

“Kau tidak tidur? Ada lingkaran hitam dibawah matamu,”

“Kemarin aku hanya tidur selama tiga jam, tidak bisa tidur,” jawab Kyuhyun.

“Ooh…begitu, mungkin nanti kau harus hati-hati saat menyetir.”

“Tenang saja.”

“Aih, kalian mesra sekali…apakah kalian sudah resmi berpacaran?” celetuk Kangin.

“Anio!! Kami tidak berpacaran!!” tukas Shin-Fa salah tingkah.

“Tidak? Atau belum?” Kangin kembali menggoda Shin-Fa. Wajah Shin-Fa mulai memerah.

“Memangnya kenapa kalau kami terlihat mesra? Cemburu? Cepatlah kau cari pacar, supaya tidak mengganggu kami lagi!” seru Kyuhyun.

“Kalau sudah menyangkut Shin-Fa, kau pasti galak dan cerewet melebihi noona dan eomma-ku,” Kangin memasang wajah cemberut.

“Daripada kalian hanya membuat keributan disini, bagaimana kalau kita berangkat sekarang?” usul Jessica. Mereka semua mengangguk dan segera pergi menuju mobil masing-masing.

“Shin-Fa, kau mau ikut mobilku?” tawar Eunhyuk.

“Aku…”

Tiba-tiba seseorang sudah merangkul bahu Shin-Fa dari belakang. Eunhyuk melengos. Sepertinya dia bertanya disaat waktu yang tidak tepat. Ia lupa bahwa Kyuhyun ada disini. Mungkin sekarang Eunhyuk sudah mempunyai kesimpulan sendiri, dimana ada Choi Shin-Fa, pasti ada Cho Kyuhyun di sampingnya. Eunhyuk mencoba untuk menahan emosinya ketika menatap mata tajam Kyuhyun.

“Shin-Fa akan ikut denganku,” sela Kyuhyun. Kyuhyun langsung menarik Shin-Fa dan membawanya menjauh dari Eunhyuk. Shin-Fa menoleh kebelakang dan memasang tatapan minta maaf pada Eunhyuk.

“Eunhyuk-ah?”

Eunhyuk menoleh kearah sumber suara. Yuri sudah berdiri di sampingnya dengan tangan yang ditaruh dibahu Eunhyuk.

“Boleh aku ikut mobilmu?” tanya Yuri.

Astaga, aku lupa jika ada Yuri disini, pikirnya.

“Te…tentu, aku baru saja ingin mengajakmu, tidak mungkin kau ikut di mobil Donghae ataupun Kyuhyun-sunbae…kau juga tidak mungkin ikut dua mobil rombongan sirkus itu, karena kau perempuan sendiri diantara laki-laki, ayo.”

*

Setelah menempuh sekitar satu jam perjalanan, akhirnya mereka tiba dipantai. Tanpa buang waktu lagi, mereka –kecuali Kyuhun dan Shin-Fa –langsung keluar dari mobil dan berlari menuju pinggir pantai. Sementara itu, Kyuhyun dan Shin-Fa baru keluar dari mobil dan berjalan pelan-pelan menyusul teman-temannya yang sudah duluan ke pinggir pantai.

“Mereka itu benar-benar seperti anak kecil,” gumam Kyuhyun.

“Haha, mungkin karena mereka sudah lama tidak kepantai, mereka jadi terlihat senang begitu datang kemari. Ngomong-ngomong, hari ini panas sekali, ya Oppa...tidak seperti biasanya,” kata Shin-Fa sambil memegang kepalanya. Kyuhyun melihat wajah Shin-Fa mulai memerah akibat tersengat sinar matahari. Laki-laki itu melepas topi yang sedang dikenakannya dan dipakaikan di kepala Shin-Fa.

“Oppa…tidak usah! Aku tidak apa-apa!” Tolak Shin-Fa.

“Pakai saja topiku, kau terlihat kepanasan. Baru beberapa menit saja mukamu sudah memerah. Lagipula kulitku tidak mudah hitam, jadi kau tenang saja,” kata Kyuhyun.

“Gomawo, Oppa…” Mereka kembali berjalan menuju pinggir pantai menyusul yang lain.

“Darimana saja kau, Hyunnie? Kenapa baru kesini?” tanya Shindong.

“Kau mau tahu saja!” jawab Kyuhyun.

“Kami hanya tidak ingin mendengar kalau terjadi sesuatu pada Shin-Fa! Siapa tahu kau akan membawanya ketempat yang sepi tanpa kami ketahui,” tukas Heechul.

“Hei! Aku ini laki-laki sopan! Tidak seperti kalian yang dipenuhi dengan pikiran-pikiran tidak jelas!”

Shin-Fa hanya tertawa mendengar percakapan antara Kyuhyun dengan teman-temannya yang usil dan selalu menggoda laki-laki itu jika sedang bersamanya.

“Bagaimana kalau kita main bodyboard sekarang juga? Aku sudah tidak sabar!” usul Kangin.

“Boleh juga! Ayo! Kau mau ikut, Hyunnie?” tanya Sungmin.

“Nanti aku akan menyusul,” jawab Kyuhyun.

“Oke!”

Teman-temannya pergi meninggalkan Kyuhyun dan Shin-Fa untuk mengambil bodyboard mereka yang ada di mobil. Tiba-tiba Jessica memanggil dari kejauhan dan sedang berlari menuju tempat mereka berdua.

“Shin-Fa! Kyuhyun-sunbae! Aku, Donghae, Eunhyuk, dan Yuri sedang menikmati kelapa muda di warung sana! Kalian mau?” tawar Jessica.

“Wah! Aku mau! Oppa mau?”

“Boleh,” jawab Kyuhyun.

“Ayo! Cepat!” ajak Jessica.

*

Sedaritadi mata Eunhyuk tidak teralihkan dari Shin-Fa dan Kyuhyun. Matanya terus menatap mereka berdua yang sedang mengobrol bersama. Yuri yang terus memanggilnya tidak diperdulikan.

“Eunhyuk-ah!”

“Ah! Apa?” Eunhyuk terkejut begitu mendengar Yuri yang setengah teriak.

“Daritadi aku memanggilmu tapi kau tidak menjawab, kau melamun?”

“Ah, anio…mianhae,” jawab Eunhyuk sambil memainkan sedotannya.

“Kau…sedang memperhatikan mereka berdua?” tanya Yuri langsung.

“Ah, anio! Aku tidak memperhatikan Shin-Fa dan Kyuhyun-sunbae!” seru Eunhyuk dengan nada gelisah. Yuri terkejut ketika Eunhyuk menyebut nama Shin-Fa dan Kyuhyun. Gadis itu belum menyebut nama dua orang yang ia maksud yang tak lain adalah memang mereka berdua –Shin-Fa dan Kyuhyun.

“Shin-Fa dan Kyuhyun-sunbae? Aku tidak bilang kalau kau memperhatikan Shin-Fa dan Kyuhyun-sunbae,” jawab Yuri. Eunhyuk langsung diam. Sial! Dasar bodoh! Rutuk Eunhyuk dalam hati.

“Jadi memang benar, kau mempunyai perasaan untuk Shin-Fa. Tapi kau sendiri bilang kalau mereka berdua semakin dekat dan sebentar lagi akan resmi berpacaran, kau tidak apa-apa?” gumam Yuri.

“Jangan bahas sekarang,” ucap Eunhyuk pelan.

“Kalau begitu, kenapa kau tidak mencari gadis lain saja? sepertinya Shin-Fa sendiri juga sangat nyaman disamping Kyuhyun-sunbae, aku takut perasaanmu akan bertepuk sebelah tangan,” lanjut Yuri.

 Tiba-tiba Eunhyuk bangkit dari duduknya dan meninggalkan Yuri. Yuri melengos. Laki-laki itu meninggalkannya tanpa berkata apa-apa. Sial! Dia kabur! Pikirnya.

“Ada apa dengan Hyukkie?” tanya Donghae.

“Aku tidak tahu!” jawab Yuri dengan kesal.

Sementara itu, Shin-Fa terus menatap punggung Eunhyuk yang semakin lama semakin menjauh dari tempatnya sekarang. Ada apa dengannya? Batin Shin-Fa.

“Shin-Fa?” panggil Kyuhyun.

“Apa?”

“Kau kenapa?”

“A…anio…tidak apa-apa,” jawab Shin-Fa pelan.

*

Karena tidak kuat dengan panasnya sinar matahari, Shin-Fa memilih untuk duduk di bawah pohon kelapa sambil melihat teman-temannya yang sedang bermain air di pinggir pantai. Kali ini Kyuhyun tidak ada bersamanya karena ia sedang menghabiskan waktu bersama teman-temannya bermain bodyboard. Pandangan Shin-Fa teralihkan pada seseorang yang sedang berjalan sendirian dengan Ipod yang terpasang ditelinganya. Shin-Fa langsung menghampiri laki-laki tersebut dan menepuk bahunya dari belakang. Merasa bahunya ditepuk, laki-laki itu melepas headsetnya dan menoleh kebelakang.

“Shin-Fa!”

“Kau tidak ikut mereka bermain dengan mereka?” tanya Shin-Fa.

“Anio…aku lebih suka berjalan-jalan dipinggir pantai seperti ini,” jawab Eunhyuk.

“Mau kutemani?”

“Yah, boleh saja, jika Kyuhyun-sunbae mengizinkan,” Shin-Fa menatapnya heran.

“Apa hubungannya dengan Kyuhyun-oppa?”

“Sunbae sepertinya tidak suka jika aku dekat denganmu,”

“Kenapa tidak boleh?? Kau itu sahabatku, apa salahnya jika aku jalan-jalan dengan sahabatku sendiri…”

“Kau tidak mengerti…”

“Apa?”

“Ah, tidak, tidak usah dipikirkan,” tukas Eunhyuk. Shin-Fa hanya mengangkat bahu.

Mereka terus berjalan pelan-pelan menyusuri pantai dengan angin yang mulai berhembus dengan kencang.

“Kemana Donghae, Jessica, dan Yuri?” tanya Eunhyuk.

“Ooh, Donghae bermain bodyboard dengan yang lain. Jessica dan Yuri masih di warung tadi, makan siang,” jawab Shin-Fa.

“Shin-Fa…”

“Ne?”

“Kau sudah memberikan jawaban pada Kyuhyun-sunbae?”

“Belum…aku masih perlu waktu untuk berpikir,” jawab Shin-Fa.

“Apalagi yang kau pertimbangkan? Kau itu aneh sekali,” keluh Eunhyuk.

“Kenapa kau menyebutku aneh!?”

“Bukankah sudah jelas? Kyuhyun-sunbae sangat menyayangimu, dan…kau sendiri bilang padaku jika dia sudah berubah, apalagi yang kau pertimbangkan? Jangan membuatnya terus menunggu!” ucap Eunhyuk dengan suaranya yang sedikit tertahan di tenggorokannya.

“Kau sangat mengharapkan aku segera berpacaran dengan Kyuhyun-oppa?” tanya Shin-Fa pelan.

Tidak, batinnya. Tapi ia tidak bisa menjawabnya secara langsung, kata itu masih tetap tertahan di hatinya. Yang keluar justru satu kata lain.

“Ne,”

*

“Ne,”

Shin-Fa terdiam mendengar jawaban Eunhyuk, lalu menghela napas panjang.

“Baiklah kalau itu maumu, aku juga tidak ingin membuat Kyuhyun-oppa menunggu terlalu lama,” jawab Shin-Fa dengan senyum masam.

“Sepertinya aku juga harus mencari pacar, karena pasti aku akan kehilanganmu…” gumam Eunhyuk.

“Kehilanganku? Haha…tenang saja…selama kau membutuhkanku, aku akan selalu ada.”

“Kuharap begitu…” ujarnya sambil memandang kearah pantai.

“Shi-Fa?” panggil Eunhyuk.

“Ne?”

“Kau dan Kyuhyun-sunbae adalah pasangan yang sangat serasi. Berbahagialah dengannya, jangan kecewakan laki-laki yang sangat mencintaimu itu,” Shin-Fa menggigit bibir bawahnya dan menunduk. Kemudian mulutnya terbuka dan mencoba untuk mengatakan sesuatu.

“A…aku…ke tempat Jessica dan Yuri, ya…”

Shin-Fa berlari meninggalkan laki-laki itu sendirian. Dalam hatinya, ia ingin sekali mendengar kata lain yang keluar dari mulut Eunhyuk, tapi ternyata hanya sebatas itu perasaan Eunhyuk padanya. Ah, apa yang kau harapkan, Shin-Fa? Apa kau mengharapkan Eunhyuk-ah akan melarangmu untuk berpacaran dengan Kyuhyun-oppa? jangan berpikiran bodoh! Batin Shin-Fa.

*

Eunhyuk terus menatap punggung Shin-Fa yang mulai menjauh darinya. Laki-laki itu mendesah. Ia mulai memejamkan mata dan merasakan angin pantai yang berhembus kencang.

“Apa benar-benar ini yang kuinginkan? Melihatnya bahagia bersama orang lain? Tapi kenapa dadaku terasa sangat sesak ketika mengucapkannya,” gumam Eunhyuk.


*

Disaat yang lain sedang beristirahat melepas penat sambil bernyanyi diiringi oleh permainan gitar dari Sungmin, Kyuhyun mengajak Shin-Fa untuk menemaninya berjalan-jalan di pinggir pantai sambil melihat matahari terbenam.

Ketika angin berhembus semakin kencang, rambut ikal Shin-Fa tiba-tiba menutupi wajahnya. Gadis itu segera merapihkan rambutnya dan terus menggerutu sendiri.

“Aigoo…anginnya terlalu kencang…rambutku berantakan,” keluh Shin-Fa. Kyuhyun tertawa dan langsung membantu gadis itu merapihkan rambutnya.

“Kenapa tidak dikuncir saja?” tanya Kyuhyun.

“Aku lupa…” jawabnya.

“Shin-Fa?”

“Ne?”

“Kau sudah memikirkannya? Tentang pertanyaanku dulu? Aku memang bilang kalau kau boleh menjawab kapan saja, tapi aku hanya ingin memastikan apakah kau sudah memikirkannya atau tidak,”

Shin-Fa mendesah pelan, lalu menatap mata Kyuhyun yang sedang menatapnya dengan penuh harap.

“Aku…sudah memikirkannya, aku sudah punya jawabannya…”

“Jadi? Jawabannya?”

Shin-Fa mengangguk pelan dan kemudian tersenyum.

“Aku mau menjadi pacarmu, Oppa,” ucap Shin-Fa.

“Benarkah?” Shin-Fa kembali mengangguk.

“Ne, aku merasa bersalah karena aku sudah membuatmu lama menunggu. Aku…tidak ingin mengecewakanmu untuk kedua kalinya,” jawabnya. Kyuhyun menarik Shin-Fa kedalam pelukannya. Ia mendekap Shin-Fa dengan lembut.

“Kau tidak pernah mengecewakanku. Terima kasih karena kau telah menerimaku,” ucap Kyuhyun. Shin-Fa hanya mengangguk.

“Saranghae, Choi Shin-Fa…”

*
“Aigo! Mereka berpelukan!”

“Ya, ampun! Hyunnie memeluk Shin-Fa!”

“Akhirnya mereka berpacaran juga!”

“Romantis sekali!”

Mereka –Jessica, Donghae, Shindong, Kibum, Leeteuk, Sungmin, Siwon, Ryeowook, Yesung, Kangin, Heechul, Eunhyuk, dan Yuri –mengintip dari balik semak-semak dengan wajah yang berseri-seri –tentu saja kecuali Eunhyuk. Awalnya ketika melihat Kyuhyun mengajak Shin-Fa pergi, mereka langsung penasaran dan bersembunyi di balik semak-semak untuk melihat mereka berdua.

Tak lama kemudian, Eunhyuk berbalik badan dan pergi meninggalkan mereka semua.

“Hei, Hyukkie! kau mau kemana? Kau tidak mau melewatkan kejadian seperti ini bukan?” tanya Donghae. Eunhyuk tersenyum simpul.

“Aku tidak mau mengganggunya, silahkan kalian terus mengintip,” kata Eunhyuk.


*

Rasa sakit tiba-tiba muncul di hatinya begitu melihat adegan tersebut. Seperti ada lubang yang mulai melebar karena rasa sakitnya itu. Shin-Fa sudah menerima Kyuhyun dan mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Eunhyuk menatap mereka dengan tatapan kecewa ketika melihat Kyuhyun memeluk Shin-Fa. Ia mulai merutuki dirinya sendiri karena keputusan bodohnya. Ia melepas Shin-Fa untuk bersama Kyuhyun. Satu hal terbodoh yang pernah ia lakukan. Eunhyuk juga merasa bahwa ia adalah orang paling bodoh karena baru menyadari jika ia sangat mencintai sahabatnya sendiri.

“Eunhyuk-ah?”

“Kau…”

“Sedang apa kau disini?” tanya gadis itu.

“Bukan apa-apa. Mianhae, Yuri…aku ingin sendirian,” Eunhyuk langsung pergi meninggalkan Yuri sendirian dan pergi ke tempat yang sepi.

*

Eunhyuk duduk bersandar di bawah pohon kelapa dan menyalakan Ipodnya. Siapa tahu lagu-lagu di Ipodnya bisa menenangkan pikirannya yang kalut. Begitu lagu pertama dimulai, ia langsung berdecak kesal.

“Kenapa lagu ini yang terputar!” decak Eunhyuk sambil mengacak-acak rambutnya. Ia ingin sekali mengganti lagu tersebut, namun disatu sisi lagu itu sedang menggambarkan suasana hati Eunhyuk yang sedang kalut karena melihat adegan beberapa menit yang lalu.

Neoreul cheoeum bon geu
Soonganeul saenggakhae han
Soongan gaseumi mooneohyeosseoji
Jiweobeorigien, neon janinhagedo
Neomoo areumdawoon saram

You are my angel, whisper softly
Dajeonghan soksagimeun “I love you everyday”
Honjamanui seulpeun kkomeseo
Ggaeji anhgil gidohae

Naneun gwaenchanhajyeo neul
Gueraewasseo hangsang dwiehman
Isseodo ireohke (haengbokhande)
Doo noonmoori na ni nongdamedo
Chagawoon geu eolgoolloman ne gyeote
Meomoolleoya hanigga

Niga werowool ddae hogeun
Seulpeul ddaedo jikyeojool soo
Inneun namja naramyeon
Jigeum idaero saranghal soo isseo
Yeongweonhi jeongmal
Yeongweonhi

You are my angel, whisper softly
Dalkomhaeddeon misoreul bamsae
Geuryeosseojji
Amoo uimi eobneun hanmadieh jam
Mot deuldon gieokdeul

Naneun gwaenchanhajyeo neul
Gueraewasseo geujeo sonkkeutman
Seuchyeodo ireohke (haengbokhande)
Doo noomoori na ni jangnanedo
Neoui gajang pyeonhan chingooro ni gyeote
Meomoolleoya hanigga

Ni gyeote ni gyeote

Ireon saenggak hamyeon an dweneunde
Algo isseo naega seo isseul got
Meoritsok gadeukhan neol ijen jiwoolge

Nareul saranghaejweo anya ijeojweo
Hangsang dwieman isseodo ireohke (haengbokhande)
Doo noonmoori na ni nongdamedo
Neoui gajang pyeonhan chingooro ni gyeote
Meomoolleoya hanigga
Meomoolleoya hanigga
Ni gyeote yeongweonhi


I think about the moment when I first saw you
In a moment, my heart feel apart
Although you are cruel
You too beautiful to be erased

You are my angel whisper softly
A gentle whisper, “I love you everyday”
The sadness of one alone
I pray that I won’t wake up from this dream

I will be okay, like I have always been
Even though I am always behind
I’m happy like this
Tears came again, even at your jokes
Because I have to stay by your side
With a cool face

When you are lonely or even when you sad
I can be the guy protects you
Right now, just like you are, I can love you
Forever, really, forever

You are my angel, whisper softly
I have imagined your sweet smile all night
The memories staying up all night
From a word that did not mean anything

I will be okay, like I have always been
Even with the simple brush of your hand
I’m happy like this
Tears came again, even at your games
Because I have to stay beside you
Just as a comfortable friend

By your side, by your side

I know I should not have this thoughts
I know the place that I should have
Now, I will erase you, who fills my mind

Love me…no, forget me
Even thought I am always behind
I’m happy like this
Tears came again, even at your jokes
Because I have to stay by your side
Just as a comfortable friend
I will just stay

(Angela-Super Junior)


“Eunhyuk-ah...”

“Yuri, sudah kubilang aku ingin sendiri, jangan sampai aku bertindak kasar padamu…”

“Kenapa kau selalu melihat Shin-Fa saja…Shin-Fa sudah menjadi milik Kyuhyun-sunbae sekarang…kenapa kau tidak coba melihat gadis lain, kenapa kau tidak pernah mencoba untuk melihatku?”

“A…apa maksudmu?”

“Aku menyukaimu,”

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar